tentang hati itu sekarang nyata adanya...
mungkin ini akhir dari kisah sepotong cinta yang tertinggal...
kepastian itu datang, setelah hatiku bertanya-tanya selama 3 tahun tentang perasaanmu, tentang prilakumu yang abu-abu. dan tentang bagaimana sesungguhnya perasaanku padamu.
semuanya berawal disaat liburan semester awal perkuliahanku. entah mengapa hati ini tergerak untuk mengikuti kegiatan yang ada di SMA, meski hanya sebagai tamu alumni, namun entah mengapa rasanya sangat sangat ingin mengikutinya, hingga aku sengaja memajukan keberangkatan pulangku hanya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
sampai di sekolah yang penuh kenangan itu kira2 jam 8 malam,dan itu juga diantar oleh abangku, tadinya sempat terhambat karena cuaca hujan dan aku takut orang tuaku tak mengijinkanku untuk pergi..
tapi tanpa disangka-sangka ayah memberikan kunci mobilnya kepadaku, dengan ditemani abang dan temannya aku pergi.pertama memasuki gerbang semuanya gelap, entah karena belum terbiasa atau efek lampu lampu yang suadah dimatikan ..
dengan sangat langkah yang sangat perlahan aku menyusuri dinding dinding yang penuh foto2 dan piala piala yang memenuhi lorong kelas... hingga teriakan membangunkanku dari kenangan2 yang berkelebat di mataku. terdengar teriakan senior (sepertinya)yang terus menyuruh para junior untuk makan di tengah kegelapan dan hanya di temani lilin yang sewaktu2 bisa saja redup seketika.
"ayo dimakan, tanpa sisa dan tanpa bicara!!!" salah satu seniornya berteriak di dekat telinga adik kelasnya.
teringat waktu aku diperlakukan seperti itu.
#flashback#
"ayo makan, dalam hitungan 3 menit semua makanan harus habis tanpa sisa, jangan berbicara dan jika ada yang ingin minum, maka harus lapor dulu !!" seorang senior yang memakai sepatu pantofel dengan penutup wajah membentakku karena cara makannku yang lambat, rasanya saat itu tenggorokanku tercekik, entah karena nasinya yang sangat keras, makan ta npa minum air terlebih dahulu, atau karena bentakan bertubi tubi yang dilontarkan para senior padaku. aku ingin minummmmm, tetapi rasa malu itu lebih kuat dari keinginan untuk minum. disebelahku ada teman seperjuanganku, kebetulan ia melirik ke arahku dan seketika itu aku mengisyaratkan padanya bahwa aku ingin sekali minum. rasa kasihan mungkin mengalahkan ketakutannya pada para senior, akhirnya ia berdiri dan melapor
" kang, saya dari regu kumis kucing meminta ijin untuk meminta air minum ", ujarnya..
"untuk siapa air itu??"bentak senior.
" untuk saya, dan teman saya" dia menjawab tanpa ada rasa takut sedikitpun.
" iya teman kamu berapa orang??" tanya kaka senior yang dengan sangat sombongnya... aku yang saat itu sedang tersedak nasi yang kerassnya minta ampun, merasa sangat sangat jengkel, bisa bisanya disaat seseorang sedang kesakitan ini malah menampakan ke berkuasa nya mereka. dengan penuh kesabaran akhirnya kami diberi ber 27 orang hanya diberi satu botol air mineral ukuran standar.dan kami harus berbagi dan khawatir teman yang lain tidak kebagian air minum.
#flashback end#
langkahku tak terdengar oleh kerumunan orang yang sedang disuruh makan dan yang makan dengan terpaksa, aku memandangi mereka tanpa mereka sadari, tetapi tiba2 " deeeewwwwwiiiiiiiiiii" teriakan dari seorang laki laki yang familiar ditelingaku, dia datang menghampiri dan hampir memelukku sebelum aku sempat menghindar...aku yang masih shock tiba tiba ada lagi yang berteriak sambil bertepuk tangan (gaje) menghapiriku dan menarik tanganku kemudian aku dibawa ke kerumunan anak2 yang sedang di lantik " yeyyyeyeyeyyy ibu alit kita sudah datang... ayo nyanyikan lagu selamat ulang tahun!!!"
*sebenarnya menangis saat membaca tulisan ini, 4 tahun lalu dewi yang ceria itu tertawa-tawa..tanpa kepura puraan, tanpa ketakutan akan kesepian, tanpa perasaan malu dan canggung.. semua begitu natural :)
aku merindukan saat itu... saat dimana belum terselip sebuah jarum dihatiku, kini saat bahagia harus disyukuri meski penuh dengan kesakitan, tangisan yang harus selalu tertawa, dan kemarahan yang terbalut dengan senyuman manis dan menyejukan hati.. aku lelah saat ini.. aku ingin menjadi dewi yang dulu...
-penghujung tahun 2014 yang merajam.